}

Minggu, 13 Maret 2016

Kopi dan Kenangan Iwan Fals Bersama Galang Rambu Anarki

Kopi seolah tak bisa dipisahkan dari  Iwan Fals. Bahkan, penyanyi senior ini punya kenangan manis bersama Galang Rambu Anarki, sang anak yang sudah meninggal dunia.

Dia kerap mereguk nikmatnya kopi bersama anak dan istrinya. Kedua orang yang disayanginya ini memang samap-sama pecinta kopi.

"Kadang kalau kopi di gelas awalnya  masih ada tiba-tiba habis diminum almarhum," ucap pelantn lagu Bento ini di sela-sela pers koference Top Coffe nge-Top Bareng Iwan Fals di Planet Hollywood Cafe, Jakarta, Kamis (26/7/2012).

Iwan mengaku badannya enggak enak. Jika tidak puasa pelantun lagu Oemar Bakie itu mengaku  mengonsumsi kopi jam 4 sore.

"Jadi kalau enggak ngopi jam 4 gitu  badan enggak enak. Terasa ada yang hilang dalam hidupku. Kalau enggak ngopi enggak komplet," papar Iwan Fals

Iwan sendiri mengaku tidak mempunyai jenis kopi khusus. "Biasanya sukanya kopi biasa saja, bukan kopo susu. Jadi  enggak terlalu manis," paparnya.

Iwan mengaku kebiasaan minum kopi dilakukan sejak masih duduk di bangku SMP. Tiap hari setidaknya konsumsi dua  gelas per hari. Lantas bagaimana konsumsi sepanjang bulan puasa ini?
"Kalau bulan puasa gini biasanya setelah ibadah teraweh. Ya sekitar jam 9-an lah," paparnya.

Makna Lagu Bento Iwan Fals

iwan-fals-bento.jpeg
Makna Kritikan Sosial dalam lagu Bento Iwan Fals
" Bento " sebuah lagu yang dipopulerkan dan diciptakan " Iwan Fals " dan Naniel " yang ada dalam kemasan album " Swami " sebuah album yang merupakan proyek kolaborasi musik dari musisi Indonesia " Iwan Fals, Sawung Jabo, Naniel, Nanoe, dan Innisisri " . Siapa yang tak kenal lagu ini, musik dan lirik yang begitu asik sering kali didendangkan oleh masyarakat walaupun kadang tak sadar akan pesan moral yang terkandung dalam liriknya.
Bento, dahulu orang-orang mengatakan istilah tersebut diapakai sebagai adagium untuk menyindir Mantan Presiden Soeharto dan antek-anteknya. Bento juga diasosiasikan dengan singkatan dari "Benteng Soeharto ", meski tak jelas juga sumber yang bisa mengungkapkan arti bento tersebut, tak hanya asyik didengarkan, lirik lagunya pun rupanya memiliki cerita tersendiri tentang seorang Bento, bagi saya lagu bento berarti sebuah kritikan bagi penguasa-penguasa yang tidak bermoral.
Bento, tokoh rekaan pada lagu dengan judul yang sama dari album Swami (1989) ini mengisahkan seorang yang tampan, berkuasa dan seorang yang kaya raya. Namun Bento ternyata licik, dia memanfaatkan kekuasaannya untuk menumpuk kekayaan, menipu dan menerima upeti. Dalam kesehariannya, Bento menutupi keburukannya dengan selalu bicara soal moral dan keadilan. Ketika masa jayanya, Bento-bento bebas berkeliaran dan berbuat sesuka hati tanpa harus takut ada kamera dan pena-pena yang memberitakan perilaku buruk mereka. Hukum seakan mati, karena memang hukum buatan manusia sesungguhnya tak lebih dari sebuah alat politik yang dijadikan alat pembenar dan sekaligus menajdi alat pemusnah lawan-lawan politik.
Geliat bento dalam konteks kekinian memang sudah tak bisa dipungkiri lagi, "Jagal apa saja, yang penting aku menang, aku senang, persetan orang susah karena aku .." sepertinya potongan lirik lagu bento tersebut bukan hanya sekedar bahan sindiran bagi bento, tapi mungkin juga kini menjadi landasan cara mereka untuk menjalankan aksi-aksinya.
Bento, memang tak perduli dengan latar belakangnya, bisa dari kalangan mana saja, mau aktifis, pemerintah, swasta ataupun akademisi sekalipun semua bisa menjadi bento. Bento, memang selalu ada dan tetap akan ada selama dunia belum kiamat. Bento, di era kekinian memang sudah lebih solid dan terorganisir. Persetan masalah keilmuan, yang penting loyal dan bisa bekerja sama dengan bento maka orang-orang tersebut bisa didorong untuk tampil dan duduk disebuah jabatan yang tentunya sangat menguntungkan para bento.
Namun menurut Iwan Fals sendiri seperti yang diungkapkannya melalui sebuah acara talk show di stasiun tv lokal, "Bento itu sebenarnya nama seekor ayam adu yang dia peliharanya sejak kecil sewaktu dia tinggal di kawasan Condet. Lebih lanjut Iwan Fals bercerita bahwa Bento di beberapa daerah di Indonesia bukan hanya nama, namun juga istilah-istilah. "Namun rupanya macam-macam arti Bento itu, di Jawa Timur bento itu artinya bodoh. Tapi pernah saya dengar itu di daerah Riau, bento itu adalah alat penangkap ikan di sawah. Lalu pernah saya ke suatu pesantren dimana pak Kiyai bikin pesantren dengan nama Bento. Ketika saya tanyakan apa Bento itu, pak Kiyai bilang itu singkatan dari Benar-benar Tobat," tutur Iwan Fals.
• Lebih banyak tentang Iwan Fals, Baca Selengkapnya disini

Membedah Lagu Iwan fals Yang Berjudul "Bongkar"

assalamualaikum wr.wb
saya akan mengartikan lagu dari abang iwan fals yang berjudul " Bongkar "
siapa sich yang tidak tahu iwan fals, yang terkenal akan lagu - lagunya dan juga yang mendirikan OI (Orang Indonesia).
saya juga sebenernya kesulitan untuk mengartikan lagu ini. karena saya tidak ahli.hahahaha...
ya..semoga ja pendapat saya tentang lagu ini benar,
Mohon maaf sebesar-besarnya jika saya salah mengartikan lagu ini...
  


Kalau cinta sudah di buang

Jangan harap keadilan akan datang

*  jika cinta sudah tidak ada lagi maka tidak ada pula keadilan didunia ini.


Kesedihan hanya tontonan

Bagi mereka yang di perbudak jabatan

* kesedihan, kesengsaraan merupakan hal biasa dimata pemerintah yang bangga akan jabatannya.

(*) O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar


O, o, ya o ... Ya o ... Ya bongkar

* Turunkan para pejabat yang menduduki pemerintahan tersebut.


Sabar, sabar, sabar dan tunggu

Itu jawaban yang kami terima

* sabar dan menunggu hal yang biasa kita lakukan tapi hasilnya tidak ada perubahan.


Ternyata kita harus ke jalan

Robohkan setan yang berdiri mengangkang

* mau tak mau kita harus turun tangan melakukan aksi demonstrasi untuk melengserkan para pejabat tersebut.

Kembali ke : (*)


Reff I :

Penindasan serta kesewenang-wenangan

Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan

*  Sudah banyak  penindasan yang terjadi di masyarakat yang di akibatkan kesewenangan para pejabat yang tidak bertanggung jawab..

Hoi hentikan

Hentikan jangan di teruskan

Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan

* hentikanlah semua hal yang merugikan bagi kami, karena kami sudah tidak percaya lagi akan semua janji-janji dari pemerintah.


Reff II :

Di jalanan kami sandarkan cita-cita

Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya

* kami turun ke jalanan melakukan demonstrasi karena kami sudah tidak percaya lagi dengan pemerintahan yang seperti ini.


Orang tua pandanglah kami sebagai manusia

Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta

* sadarlah pemerintah, bahwa kami ini hanya manusia biasa yang butuh keadilan.
jadi berikanlah kami keadilan didunia ini bukan kesengsaraan.


Tentang Alm.Galang Rambu Anarki (anak bang iwan fals)

Assalamualaikum wr.wb.
kali ini ane mau bahas tentang GALANG RAMBU ANARKI doi anaknya bang iwan fals gan. tentu agan juga udah denger lagunya kan, nah ini dia gan sedikit kisah dari almarhum.
jangan lupa ya gan bagi yang udah iso nya atau nya..
ini Thread pertama bgt gan, jadi ane minta maaf klo agak kurang ya gan..

Galang Rambu Anarki (lahir 1 Januari 1982 – meninggal 25 April 1997 pada umur 15 tahun) adalah seorang gitaris Indonesia dan putra dari musikus kenamaan Iwan Fals. Ia meninggal dunia pada tanggal 25 April 1997.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi ciri khas bang iwan. Galang kemudian menjadi gitaris grup musik Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan Fals, berjudul Galang Rambu Anarki pada album "Opini", yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982). Nah lirik lagunya gini gan kira-kira :

Spoiler for lrik:

Ini dia gan segelintir kisah hidup Almarhum
Galang tumbuh jadi anak cerdas. Endi Aras sering main tembak-tembakan dengan Galang. Muhamad Ma’mun punya karakter rekaan yang sering diceritakannya pada Galang. Namanya “Gringgrong”—seorang jagoan “kayak Tarzan” yang bisa mengalahkan harimau, naik kuda, dan mengalahkan musuh. Tiap kali Ma’mun datang menginap, cerita Gringgong ditagih Galang. Di Condet hanya ada dua kamar, “Kalau saya nginep, Galang tidur sama bapaknya,” kata Ma’mun.
Ketika beranjak remaja, Ma’mun melihat Galang badannya bagus, berbentuk. Galang bukan tipe anak hura-hura. Kalau minta uang paling buat bayar taksi pergi ke sekolah. “Untuk beli-beli dia nggak punya uang,” kata Iwan. Galang juga besar tekadnya. Suatu saat Galang, yang belum bisa menyetir mobil dan tak punya surat izin mengemudi, ingin bisa mengendarai mobil. Solusinya? Galang mengendarai mobil sekaligus dari Jakarta ke Pulau Bali!
Tapi kekerasan Galang suatu hari membuat Iwan angkat tangan. Dia datang ke Ma’mun, “Mas gimana nih, Galang nggak mau sekolah lagi?”
“Terus maunya apa?”
“Embuh, main musik atau buka bengkel.”
Galang memutuskan keluar dari SMP Pembangunan Jaya di Bintaro, yang terletak dekat rumah dan termasuk salah satu sekolah mahal di Jakarta. Iwan sering pindah rumah dan waktu itu tinggal di Bintaro. Hingga Leuwinanggung ia sudah pindah rumah 12 kali. Usia Galang 14 tahun dan sedang memproduksi rekamannya yang pertama bersama kelompok Bunga. Iwan tak bisa berbuat banyak dan membiarkan Galang putus sekolah.
Galang pernah juga kabur meninggalkan rumah. Dalam pelarian, menurut Iwan, Galang melihat poster dan foto papanya di mana-mana. “Dia merasa diawasi,” kata Iwan. Galang merasa tak bisa lari dan kembali ke rumah.
Suatu saat Iwan curiga. Iwan bertanya, “Lang, lu pakai ya?”
“Mau apa tahu Pa?” kata Galang, ditirukan Iwan.
Iwan menganggap dirinya sudah insyaf. Kok Galang yang memakai? Iwan merasa Galang meniru papanya. Mula-mula rokok lalu obat. Endi Aras mengatakan Iwan agak teledor kalau menyimpan ganja atau merokok.
Galang menerangkan dia hanya mencoba. Rasanya pusing serta teler. “Ya udah, kalau sudah tahu ya udah,” kata Iwan.
Kebetulan Galang punya pacar, seorang cewek gaul bernama Inne Febrianti, yang juga keberatan Galang memakai obat-obatan. Inne mendorong Galang tak memakai obat-obatan.
“Dia bukan pemakai. Dia sangat cinta pada keluarganya. Kontrol diri sangat kuat,” kata Iwan.
Kamis malam 24 April 1997 sekitar pukul 11:00 malam Galang pulang ke rumah, setelah latihan main band. Dia makan lalu pamit pada papanya mau tidur. Mamanya lagi tak enak badan. Iwan masih mendengar Galang telepon-teleponan.
Subuh sekitar 4:30 Kelly Bayu Saputra, sepupu Galang yang tinggal di sana, mau mengambil sisir di kamar Galang. Kelly memanggil Galang tapi tak bangun. Kelly mendekati Galang dan menggoyang-goyangkan badannya. Lemas. Kelly kaget. Dia mengetuk kamar Yos. Yos bangun dan menemukan Galang badannya dingin. “Saya turun ke bawah, panggil Iwan,” kata Yos.
Keluarga heboh. Iwan terpukul sekali. Pagi itu saudara-saudaranya datang. Mereka menghubungi semua kerabat dan teman. Leo Listianto, adik Iwan, menelepon Ma’mun di Karawaci. “Saya masih tidur, antara percaya, tidak percaya,” kata Ma’mun.
Sepuluh menit kemudian, Ma’mun ditelepon Dyah Retno Wulan, adiknya Leo, biasa dipanggil Lala, juga memberitahu Galang meninggal. “Saya bengong,” kata Ma’mun. Dia segera menuju Bintaro.

Fidiana menerima telepon dari Ari Ayunir. Fidiana membangunkan Iwang Noorsaid, suaminya, “Wang, ini ada berita duka … Galang meninggal.” Mereka agak tak percaya karena beberapa hari sebelumnya pasangan ini bertamu ke Bintaro dan melihat Galang mondar-mandir. Mereka mencoba telepon ke Bintaro tapi nada sibuk. Mereka menelepon Herri Buchaeri, Endi Aras, dan beberapa rekan lain sebelum naik mobil ke Bintaro.
Endi Aras mengatakan, “Pagi-pagi aku dapat kabar. Iwang Noorsaid yang telepon.” Endi sampai di Bintaro sekitar pukul 5:30. “Aku ikut memandikan (jasad Galang),” kata Endi.
Ketika Iwan memandikan jasad anaknya, dia berujar berkali-kali, “Galang, kamu sudah selesai, Papa yang belum … Lang, kamu sudah selesai, Papa yang belum ..…” Kalimat itu diucapkan Iwan berkali-kali.
Ma’mun dirangkul Iwan. “Jagain Mas, jagain anak-anak Mas,” kata Iwan, seakan-akan hendak mengatakan ia sendiri kurang menjaga anaknya dengan baik.
“Yos histeris, menangis ketika saya peluk. ‘Aduh, anak saya sudah meninggal mendahului saya,’” kata Fidiana. Iwan tak banyak bicara, menunduk, menangis, dan hanya bilang “terima kasih” kepada tamu-tamu. “Kepada kita dia nggak ngomong sama sekali,” kata Fidiana.
Galang dimakamkan di mana? Ada usul pemakaman Tanah Kusir dekat Bintaro. Iwan emosional, ingin memakamkan Galang di rumahnya. Bagaimana aturannya? Iwan pun memutuskan menelepon kyai Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dari Nahdlatul Ulama. Saat itu Gus Dur belum jadi presiden Indonesia. Iwan menganggap Gus Dur “guru mengaji” yang terbuka, tempat orang bertanya. Gus Dur mengerti hukum Islam maupun hukum pemerintahan.
Gus Dur dalam telepon menjelaskan dalam aturan Islam diperbolehkan memakamkan jenazah di rumah. Pemakaman bergantung wasiat almarhum atau keinginan keluarga. Tapi di Jakarta tak bisa memakamkan orang di rumah sendiri karena keterbatasan lahan. “Di Jakarta nggak boleh … kalau Bogor boleh.”
Kata “Bogor” itu mengingatkan Iwan pada Leuwinanggung. Keluarga pun memutuskan Galang dimakamkan di Leuwinanggung.
Menurut Harun Zakaria, seorang tetangga Iwan di Leuwinanggung, yang juga menjaga kebun Iwan, dia dihubungi Lies Suudiyah, ibunda Iwan. “Bu Lies datang ke sini. Dia bilang, ‘Cucunda meninggal. Tolong di sini kuburannya,” kata Harun.
Jenazah disemayamkan dulu di masjid Bintaro. Sekitar 2.000 jamaah salat Jumat di masjid itu ikut menyembahyangkan Galang. Banyak seniman, tetangga, kenalan Iwan, dan Yos datang menyampaikan duka. Setiawan Djody, W.S. Rendra, Ayu Ayunir, Jalu, Totok Tewel, Jockie Suryoprayogo, juga tampak di sana. Spekulasi wartawan maupun pengunjung memunculkan gosip bahwa dada Galang kelihatan biru. Galang digosipkan overdosis. Ini merambat ke mana-mana karena tubuh Galang kurus ceking.
Orang sebenarnya tak tahu persis penyebab kematian Galang karena tak ada otopsi terhadap jenazahnya. Kawan-kawan Iwan memilih diam. Mereka merasa tak nyaman mengecek spekulasi overdosis kepada orangtua yang berduka. Kresnowati pernah diberitahu Yos bahwa penyebab kematian Galang penyakit asma. Fidiana mengatakan beberapa hari sebelum kematian, Yos mengatakan Galang lagi sakit-sakitan. Iwan mengatakan pada saya, fisik Galang “agak lemah” dan “Galang lemah di pencernaan.”

Namun Iwan dan Ma’mun menyangkal spekulasi overdosis. Galang memang mencoba obat-obatan tapi tak serius. Iwan mengatakan dua bulan sebelum meninggal, Galang “sudah bersih.” Iwan percaya anaknya punya kontrol diri.
Menurut teman-temannya, Yos menilai petualangan Galang merupakan protes terhadap Iwan. Galang butuh perhatian papanya tapi Iwan terlalu sibuk. Yos di mata mereka lebih tabah menghadapi kematian Galang. Iwan lebih terpukul dan menyesal. “Setelah Galang meninggal, dia sudah nggak nggelek-nggelek. Salatnya sudah rajin,” kata Endi Aras.
September lalu di keheningan Leuwinanggung, saya tanyakan pada Iwan bagaimana perasaannya sekarang, lima tahun setelah kematian Galang.
Dia menggeser posisi duduknya dan mengatakan, “Sampai sekarang masih ngimpi, terutama zaman manis-manisnya ketika Galang masih kecil.”

Iwan mengatakan kalau bercermin pada masa-masa ketika Galang masih ada, dia melihat kekurangan-kekurangannya sebagai suami maupun ayah. “(Kematian Galang) membuat saya menghargai fungsi bapak, fungsi suami. Kalau saya dulu bisa lebih bersahabat, jadi gurunya, jadi lawannya, mungkin akan lain ceritanya.”
“Tapi ini semua nggak bisa dibalik.”
Diambil hikmahnya, Iwan bercerita bahwa kematian Galang jadi “api” buat dirinya dalam bermusik.
“Dia pilih musik, bahkan dia keluar sekolah. Dia mau menikah waktu itu. Dia percaya musik bisa menghidupi istrinya. Masakan saya nggak berani … rasanya di sini senep (sesak) … hoooaah … dari sini senep … apalagi kalau kenangan-kenangan itu datang,” kata Iwan. Dia tiba-tiba berteriak, “Hoooooooaaaaah ….”

Saya mengalihkan pandangan mata saya dari mata Iwan. Dia menelungkupkan kedua tangannya di dada. Kami diam sejenak. Saya minta maaf karena mengingatkannya pada kematian Galang. Iwan bilang tak apa-apa. “Kadang-kadang kalau lagi sedih … senep. Tapi kalau lagi senang ya lupa”



Sumber: http://aremaniatebon.blogspot.com/20...-rambu-anarki.

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak..
sekian gan..
sorry ya gan kalo agak gk menarik. ini first thread ane nih..

MEMBEDAH LIRIK LAGU MANUSIA SETENGAH DEWA KARYA IWAN FALS

Lirik Lagu Manusia Setengah Dewa
“Wahai presiden kami yang baru
Kamu harus dengar suara ini
Suara yang keluar dari dalam goa
Goa yang penuh lumut kebosanan”
“Walau hidup adalah permainan
Walau hidup adalah hiburan
Tetapi kami tak mau dipermainkan
Dan kami juga bukan hiburan”
“Turunkan harga secepatnya
Berikan kami pekerjaan
Pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah dewa”
“Masalah moral masalah akhlak
Biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu urus saja akhlakmu
Peraturan yang sehat yang kami mau”
“Tegakkan hokum setegak-tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu
Pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah dewa”
Makna Lirik Lagu Manusia Setengah Dewa
Wahai presiden kami yang baru, Kamu harus dengar suara ini
Suara yang keluar dari dalam goa, Goa yang penuh lumut kebosanan
Makna Denotasi:
Bisa diartikan bahwa penyair menujukan lirik lagu ini kepada presiden yang baru. Kata presiden bermakna kepala negara (bagi negara yang berbentuk republik). Sedangkan kata “baru” bermakna  belum pernah dilihat sebelumnya, dan belum pernah didengar sebelumnya. Namun, kata “baru” disini sebagai keterangan sifat dari kata “presiden“ berarti bahwa lagu ini secara khusus ditujukan kepada presiden yang baru saja akan dilantik pada saat lagu  ini dirillis dalam album yang berjudul “Manusia Setengah Dewa”. Sedangkan kata “suara” bermakna  bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia (seperti pada waktu bercakap–cakap, menyanyi, tertawa dan menangis).
            Kata “goa” bermakna  gorong-gorong, liang, lubang, terowongan. Penulis tidak bisa bayangkan bagaimana bisa Iwan Fals memilih kata gua sebagai sumber dari suara-suara yang ingin presiden dengarkan. Kata “lumut” bermakna tumbuhan hijau atau kuning kecil-kecil yang tumbuh banyak dan berkelompok membentuk bantalan (hamparan) menyerupai beledu pada batu, kayu, tanah, atau tembok yang lembap bryophyta;  kulat. Sedangkan kata “kebosanan” bermakna hal bosan; kejemuan.
Makna Konotasi:
            Kalimat “presiden yang baru” pada lirik di atas sebenarnya belum secara pasti dan tegas ditujukan kepada orang yang jelas. Karena lagu “Manusia Setengah Dewa” ini sudah terlebih dahulu dirilis menjelang Pemilihan Umum (PEMILU) presiden dan wakil presiden pada 5 Juli 2004. Penulis menyatakan secara jelas bahwa lagu ini ditujukan kepada semua calon presiden yang nantinya akan terpilih dan menjabat Presiden. Dalam kenyataannya presiden yang akhirnya terpilih pada PEMILU 5 Juli 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang pada saat itu berpasangan dengan Yusuf Kalla. Pengibaratan “suara yang keluar  dari goa” suara tersebut bisa terdengar namun hanya sebatas sayup-sayup yang tidak terdengar jelas dan sulit untuk dipahami. Sehingga goa tersebut pun berubah menjadi goa yang dipenuhi lumut karena tidak juga didengar suaranya yang akhirnya membosankan dan ditinggalkan.
Walau hidup adalah permainan, Walau hidup adalah hiburan
Tetapi kami tak mau dipermainkan, Dan kami juga bukan hiburan
Makna Denotasi:
            Kata “main” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti  melakukan perbuatan untuk bersenang-senang. Jadi, permainan adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain; barang atau sesuatu yang yang dipermainkan. Dalam hal ini permainan itu, Iwan Fals mengibaratkan hiduplah yang menjadi permainan. Hiburan adalah sesuatu atau perbuatan yang dapat menghibur hati (melupakan kesedihan, dan sebagainya).
Makna Konotasi:
            Didalam lirik walaupun Iwan Fals mengibaratkan hidup sebagai permainan dan sebagai hiburan. Namun, ia tetap tidak ingin kehidupan rakyat Indonesia dipermainkan dan dijadikan hiburan bagi presdien, khususnya. “Walau hidup adalah permainan” merujuk pada bahwa Iwan Fals mengibaratkan hidup di dunia adalah permainan. Seperti yang telah penulis katakan di atas bahwa penulis merasa makna lirik ini bersifat sarkasme (Dalam KBBI sarkasme bermakna  (penggunaan)  kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain, cemoohan atau ejekan kasar).
Turunkan harga secepatnya, Berikan kami pekerjaan
Pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah dewa
Makna Denotasi:
            Kata “turunkan” disini merujuk pada kata “harga” yang mengartikan bahwa harga yang dimaksudkan pada lirik tersebut  adalah mahal. Oleh sebab itu, Iwan Fals menginginkan harga untuk diturunkan secepatnya. Pekerjaan adalah barang apa yang dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Dewa adalah orang yang diangan-angankan sebagai manusia halus yang berkuasa atas alam dan manusia; orang atau sesuatu yang dipuja-puja.
Makna Konotasi:
            Kategori kata mahal memang berbeda-beda pada setiap orang. Namun, kata mahal bisa digeneralisasikan apabila dalam pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan bagi sebagian besar rakyat Indonesia sudah sulit untuk dipenuhi, maka dapat dikatakan “harga mahal”. Dan kata “secepatnya” menunjukkan betapa penurunan harga tersebut sangat diharapkan dan dibutuhkan oleh rakyat. “Berikan kami pekerjaan” merujuk bahwa pada saat itu pekerjaan menjadi hal yang sulit untuk didapatkan. Lagu ini dirilis sebelum PEMILU Presiden dan Wakil Presdien tahun 2004. Dengan kata lain, apabila presiden yang baru ini berhasil menuruti permintaan rakyat, maka rakyat akan mengangkatnya menjadi manusia setengah dewa.
Masalah moral masalah akhlak, Biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu urus saja akhlakmu
Makna Denotasi:
            Kata “moral” bermakna ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, dan kewajiban. Sedangkan kata “akhlak” bermakna  budi pekerti, kelakuan. Di dalam kamus Tesaurus Bahasa Indonesia kata “moral” dan “akhlak” memiliki makna yang sama.
Makna Konotasi:
            Lirik ini meletakkan jelas bahwa tugas presiden tidak termasuk megurusi masalah akhlak dan moral rakyat. Apabila moral presiden itu sendiri sudah bagus maka moral rakyat pun akan bagus. Telah dijelaskan juga di atas bahwa lirik ini menggambarkan kebebasan pada masing-masing pribadi, baik itu rakyat ataupun presiden dalam  mengurus hal akhlak dan moral.
Peraturan yang sehat yang kami mau, Tegakkan hokum setegak-tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu, pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah dewa
Makna Denotasi:
            Kata “peraturan” bemakna  tatatan (petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat untuk mengatur. Sedangkan kata “sehat” yang diartikan sebagai keterangan untuk peraturan merujuk pada keadaan yang berjalan dengan baik atau sebagaimana mestinya, seperti keuangan, ekonomi, politik, dsb. Tegak bermakna lurus kearah atas. Sedangkan hukum dalam bermakna peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas. Adil bermakna  tidak  berat sebelah, tidak memihak. Sedangkan tegas bermakna jelas dan terang benar, nyata.
Makna Konotasi:
            Hukum di Indonesia harus ditegakkan dan harus dijalankan secara adil. Itulah kunci agar kemakmuran rakyat Indonesia tercapai. Lirik “tak pandang bulu” berarti hukum dilaksanakan dan dijalankan tanpa melihat siapa dan latar belakang seseorang saat proses penegakan hukum. Di dalam kehidupan politik Indonesia, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono sempat diuji rasa keadilan, ketegasan dan tidak pandang bulunya dalam kasus korupsi yang dilakukan oleh besannya sendiri, yaitu Aulia Pohan.
            Manusia setengah dewa merupakan makhluk khayalan di dalam mitos yang memiliki kehebatan dan kekuatan di dalam dirinya yang dapat digunakan untuk menolong orang disekelilingnya. Hal ini lah yang dimaksud oleh Iwan Fals dengan ide “manusia setengah dewa”. Apabila presiden dapat memenuhi semua permintaan rakyat pada lirik lagu manusia setengah dewa ini pasti presiden tersebut memiliki kekuatan seperti makhluk khayalan pada cerita mitos.
Kesimpulan
            Lirik lagu “Manusia Setengah Dewa” mengandung makna yang merepresentasikan kehidupan politik di Indonesia, khususnya Presiden. Lagu ini merupakan lagu yang  dirilis menjelang Pemilihan Umum, yang dirilis menjelang Pemilihan Umum Presiden tahun 2004. Lirik lagu “Manusia Setengah Dewa” secara langsung ditujukan kepada presiden yang akan terpilih pada Pemilihan Umum Presiden tahun 2004, dalam hal ini yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.  Namun, lirik lagu tersebut masih bisa digunakan dalam merepresentasikan kehidupan presiden dan wakil rakyat (anggota DPR) pada saat sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan politik di Indonesia, khususnya perilaku presiden dan wakil rakyat tidak banyak berubah, karena hal-hal yang dikritik pada tahun 1987 dan 2004 masih bisa digunakan pada masa sekarang.

Gambar Iwan Fals Lengkap

Gambar iwan fals - Selamat siang teman Gambar Cantik dan juga sobat OI semuanya, kali ini admin akan berbagi kumpulan gambar iwan fals lengkap untuk anda.
Pasti udah tau dong Bang Iwan? Lucu jika anda masuk ke artikel ini tetapi belum tau bang Iwan :D Tetapi jika belum tau, Iwan Fals yang bernama lahir Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3 September 1961) adalah seorang Penyanyi beraliran Balada, Pop, Rock, dan Country yang menjadi salah satu legenda di Indonesia.
Singkatnya itulah Bang Iwan Fals itu. Sekarang kita masuk ke inti pembahasan utama yaitu gambar iwan fals. Silahkan anda lihat koleksi gambar iwan fals lengkap dibawah ini.

Gambar Iwan Fals






























Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 70'an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.
Itulah artikel tentang gambar iwan fals lengkap untuk anda, semoga bermanfaat. Jangan lupa berkunjung kembali!

Kumenanti Seorang Kekasih(Iwan Fals)-Chord,Lirik dan Review

wan Fals memang bagaikan seorang maestro dimana musisi yang satu ini memiliki banyak lagu-lagu legendaris sepanjang masa, yang karya-karyanya tidak akan mati hingga kapanpun. Salah satu lagu yang legendaris tersebut adalah sebuah lagu yang memiliki judul "Kumenanti Seorang Kekasih" dimana lagu ini sangat populer diera 80an namun hingga sekarangpun lagu ini tetap tidak membosankan jika didengar. Lagu yang berjudul "Kumenanti Seorang Kekasih" ini sebagai lagu yang populer ditengah masyarakat tentu memiliki alunan nada yang enak didengar dan juga easy listening, namun tentu saja sebagai karya seorang Iwan Fals tentu juga tidak mengesampingkan dari sisi kualitas.
"Kumenanti Seorang Kekasih" merupakan sebuah lagu yang dirilis pertama kali pada tahun 1984, yang ada dialbum "Barang Antik" atau album kedelapan dari Iwan Fals. Bukti jika lagu ini merupakan salah satu dari sederetan lagu Iwan Fals yang difavoritkan adalah lagu tersebut juga menjadi salah satu lagu andalan dialbum "Best of The Best" yang dirilis pada tahun 2000, dimana lagu ini merupakan kumpulan lagu terbaik Iwan Fals dari tahun 1979 hingga 2000, bahkan selain itu lagu tersebut juga dirilis kembali pada tahun 2005 dialbum "Iwan Fals in Love" dengan versi baru.

Jika dilihat dari judul maupun liriknya jika lagu ini bertemakan tentang cinta, yang seakan-akan menceritakan tentang penantian terhadap seseorang yang disayanginya. Hal ini bisa kita lihat dari penggalan lirik untuk lagu tersebut pada bagian reff yang berbunyi "Ku menanti seorang kekasih, Yang tercantik, yang datang di hari ini, Adakah dia kan selalu setia, Bersanding hidup penuh pesona, Harapanku". Oleh karena itu jika anda secara kebetulan mengalami hal yang sama dengan lagu ini tentu saja lagu ini sangat cocok buat anda.

Sebagai sebuah lagu yang enak didengar tentu saja jika lagu "Kumenanti Seorang Kekasih" juga enak kita dengar ketika bersantai dimana saja, selain itu sebagai sebuah lagu lama yang dirilis pertama kali diera 80an, maka lagu ini juga memiliki nostalgia tersendiri buat anda semua yang pernah muda diera tersebut. Oleh karena itu berkaitan dengan hal tersebut dan setelah sedikit mereview lagu "Kumenanti Seorang Kekasih", berikut adalah chord atau kunci gitar bersama dengan liriknya

Sejarah Lambang OI

SEJARAH LOGO Oi
Logo dan bendera Oi telah menjadi magis. Tak hanya dalam konser Iwan Fals, bahkan bendera Oi seringkali berkibar-kibar dengan perkasa di saat konser penyanyi lain.
Logo Oi sudah menjadi identitas bagi mereka yang mencintai karya-karya Iwan Fals, juga bagi mereka yang menjadikan kesenian sebagai salah satu sarana untuk memaknai kehidupan, untuk menemukan makna kehidupan.

Logo Oi memiliki format standar.
oi.jpeg
Lantas bagaimana sejarah logo Oi hingga tercipta??
Siapa sebenarnya pembuatnya?
Berikut paparannya.

SEJARAH LOGO Oi
Lomba Desain Logo Oi yang diselenggarakan oleh Yayasan Orang Indonesia (YOI, YOI adalah nama sebelum Oi) diikuti ratusan peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999 di Desa Leuwinanggung No 19, Cimanggis, Depok, Jawa Barat (Kediaman Iwan Fals) pada hari Minggu (15/8/1999) dan Senin (16/8/1999).
Setiap peserta maksimal membawa 2 buah karya logo Oi.

Dalam Lomba Desain Logo Oi terpilih 2 Logo Oi karya HiO Ariyanto dari Oi Bento House Solo sebagai Juara I dan II. Penentuan pemenang Lomba Logo Oi sebagai Juara I dan II ditentukan oleh para peserta Peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999 melalui polling dan pemilihan oleh semua peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999.

Logo Oi karya HiO Ariyanto yang mendapat Juara I, mulai 16 Agustus 1999 (bertepatan dengan Hari Jadi Oi) dipergunakan sebagai logo resmi Organisasi Penggemar Iwan Fals atau biasa disebut Oi.

Selain itu, dalam Silaturahmi Nasional Oi 1999 Lagu “Oi” karya Digo Dzulkifli dari Oi Bandung terpilih sebagai Pemenang Lomba Cipta Lagu Mars Oi. Dan ditetapkan sebagai Lagu Mars Oi.

* Makna Lambang Oi
Lambang (logo) organisasi Oi berupa gambar siluet berbentuk menyerupai huruf " i " (kecil) tegak melebar berwarna hitam dengan titik berwarna merah darah di atasnya menyatu dengan huruf " O " berwarna putih dalam posisi miring ke kanan.

Makna lambang Oi: 1. Bentuk huruf " O " berwarna putih miring ke kanan menyatu dengan bentuk menyerupai huruf " i " (kecil) tegak berwarna hitam melambangkan kesucian yang dilandasi keteguhan dan ketegasan sikap.
2. "Titik" bulat di atas huruf " i " (kecil) berwarna merah darah melambangkan semangat yang membara untuk bersatu.

Sekilas Oi
Oi adalah organisasi yang mempersatukan para penggemar Iwan Fals dan simpatisannya. Kata Oi untuk pertama kalinya dicetuskan oleh Iwan Fals. Di samping digunakan sebagai nama organisasi, kata “Oi” juga dimaksudkan sebagai seruan untuk bersatu.

Oi didirikan oleh Iwan Fals dan penggemar Iwan Fals dalam Silaturahami Nasional di Desa Leuwinanggung, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok yang diprakarsai oleh Yayasan Orang Indonesia (YOI) pada tanggal 16 Agustus 1999 untuk waktu yang tidak terbatas dan untuk selanjutnya tanggal tersebut dijadikan sebagai hari Oi.

Sejarah Kisah Hidup Iwan Fals

Siapa yang tidak kenal dengan legenda Indonesia yang satu ini.Iwan Fals, karya-karyanya begitu lekat di hati para penggemarnya. Tanpa melihat, orang bisa langsung tahu bahwa si Oom Iwan lah yang bernyanyi. Pasti Sobat penasaran kan dengan sosok yang satu ini. Yuk terus baca artikel Sejarah Kisah Hidup Iwan Fals berikut ini. Pria kelahiran Jakarta, 3 September 1961 ini mempunyai nama asli Virgiawan Listanto. Siapa sangka kesuksesan yang Ia raih kini tidak luput dari suramnya perjuangan semasa muda. Namun tetap saja Tuhan maha adil dan tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang berusaha. Iwan menghabiskan masa kecilnya di kota kembang, Bandung. Bakat menyanyinya sudah mulai terasah saat Ia berusia 13 tahun. 
Di sana anak dari pasangan Lies (ibu) dan Haryoso almarhum (kolonel Anumerta) ini asyik mengasah kemampuannya bermusik yakni menghabiskan waktu dengan mengamen. Pada saat masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), Iwan sudah mampu menciptakan lagu sendiri. Ia juga aktiff dalam kegi atan bermusik di sekolahnya. Ternyata kemampuannya bermusik menarik minat salah seorang produser untuk membawanya ke Jakarta. Demi biaya membuat master, Ia rela untuk menjual motornya. Akhirnya impiannyya masuk kedpaur rekaman terwujud. Bersama-sama rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul berhasil mengeluarkan album pertama. Sayangnya album tersebut gagal di pasaran. Akan tetapi saat ini album tersebut menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.
Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri. Namun, Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album. Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.Beberapa konser musiknya pada tahun 80-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia. Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personil SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun bandnya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.
Iwan memang legenda yang sederhana. Lewat lagu-lagunya, Ia berhasil menggambarkan suasana sosial kehidupan yang terjadi dengan bangsa ini. Kharismanya sangat besar dan sangat dipuja oleh kaum ‘akar rumput’. Tak jarang kesederhanaannya tersebut menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Bahkan para penggemarnya mendirikan yayasan yang diberi nama Yayasan Orang Indonesia yang dikenal dengan Oi. Yayasan ini berdiri pada tanggal 16 Agustus 1999 dan banyak mempunyai kantor cabang. Dalam kehidupan pribadinya, Iwan menikah dengan Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.

Biografi Iwan Fals

Biografiku.com. Siapa yang tidak kenal dengan Iwan Fals, penyanyi satu ini sangat terkenal dengan lagu-lagunya yang berisi kritik kehidupan sosial di Indonesia. Ia merupakan legenda musik Indonesia yang masih hidup sampai sekarang, tulisan kali ini akan membahas mengenai biografi iwan fals, salah seorang penyanyi di indonesia. Iwan Fals dilahirkan dengan nama Virgiawan Listanto, ia terlahir pada tanggal 3 September 1961 di Jakarta.  Ia anak dari pasangan Haryoso (ayah)(almarhum) dan Lies (ibu). Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu.

Profil dan Biografi Iwan Fals
Ketika bersekolah di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah. Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tapi album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records. Tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Waktu siaran acara Manasuka Siaran Niaga di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya yang kritis. Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang di dukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.

Iwan Fals dan Lagu-Lagunya
Iwan Fals sangat terkenal lewat lagu-lagunya yang menggambarkan suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an
Advertisement
hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti lagu Wakil Rakyat dan Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya lagu Siang Seberang Istana dan Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti lagu Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya dan banyak disukai oleh pecinta musik di Indonesia.

Melalui lagu-lagunya, ia menceritakan tentang kehidupan sosial-budaya di akhir tahun 1970-an hingga masa sekarang. Lagunya juga berisi tentang kritik atas perilaku sekelompok orang contohnya Wakil Rakyat, Tante Lisa, empati bagi kelompok marginal misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku, atau bencana besar yang melanda Indonesia atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia mendominasi judul lagu-lagu yang ia nyanyikan. Iwan Fals selain menyayikan lagunya ia juga kemudian menyanyikan lagu sejumlah pencipta lain.

Iwan fals yang ternyata sempat aktif di kegiatan olahraga, ia pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan fals juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kehidupan Pribadi Iwan Fals
Mengenai keluarga Iwan Fals,  Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani. Di antara ketiga anaknya, hanya Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.

Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini , yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).

Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. anaknya, Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktifitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung Bogor Jawa Barat sekitar satu jam perjalanan dari Jakarta. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.

Mulai Aktif Kembali Bernyanyi
Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.

Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang dinamakan Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan sebutan Oi. Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals, Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals. Yayasan Oi memiliki kantor cabang Oi yang tersebar dan dapat ditemui setiap penjuru Nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara. Pancaran kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Itulah sebagian ulasan biografi iwan fals semoga menjadi informasi yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.